Day: Oktober 18, 2011

Mineral

Posted on Updated on


Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk secara ilmiah, padat, mempunyai komposisi dan struktur-struktur tertentu. Setiap mineral mempunyai struktur kristal. Beberapa senyawa dapat bergabung membentuk lebih dari satu macam struktur kristal, seperti CaCo3 yang membentuk mineral kalsit dan aragonite.

Mineral tersususn dari unsur-unsur kimia, unsure-unsur yang banyak dijumpai sebagai penyusun kerak bumi, lebih dari 70 % adalah silokon oksigen, oksigen membentuk anion O2- dan senyawa yang mengandung kation Si4+, tetapi oksigen dan silicon membentuk ion yang kompleks, yang merupakan ikatan yang sangat kuat, yang dinamakan anion silikat (SiO4) 4- , komposisi mineral kimia terbentuk akibat bersatunya satu atau lebih anion (ion bermuatan negate) dan kation (ion bermuatan positif), misalnya olivine yang terdiri dari rumus (Mg,fe)2SiO4, memiliki dua kation (2+), satu kation (4+) dan empat kation (2-), jumlah muatan positif dan negative harus nol atau netral.

SIFAT-SIFAT FISIK MINERAL

 

Setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik maupun kimia tersendiri, dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, dimana kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas tertentu.

Di sini cirri-ciri fisik mineral seperti sistem kristal, bentuk belahan, kekerasan, berat jenis, kilap, dan warna.

  1. Bentuk Kristal

Pada wujudnya sebuah kristal itu seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu ukur, dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Dalam ilmu kristalografi, geometri dipakai dengan tujuh jenis sistem sumbu, yaitu :

  • Sistem sumbu kubik
  • Sistem sumbu tegragonal
  • Sistem sumbu ortorombik
  • Sistem sumbu monoklin
  • Sistem sumbu triklin
  • Sistem sumbu heksagonal
  • Sistem sumbu rombohedral
  1. Belahan dan Pecahan

Apabila sebuah kristal mendapatkan suatu tekanan yang melampaui batas-batas elastis dan plastisnya, maka pada akhirnya kristal akan pecah. Cara pecahnya ini ada yang beraturan ada pula yang tidaak beraturan. Jika pecahnya secara beraturan, maka akan memperlihatkan suatu pecahan, dan jika pecahnya mengikuti permukaan yang sesuai dengan struktur kristalnya akan memperlihatkan suatu belahan.

Pecahan dibagi menjadi :

  • Pecahan concodial, dimana pecahan seperti kulit bawang, contoh : kuarsa.
  • Hackly, pecahan seperti pecahnya besi tajam-tajam.
  • Uneven, permukaan pecahannya kasar dan tidak beraturan seperti kebanyakan mineral.
  • Even, bidang pecah agak kasar, tetapi kecik-kecil.

Belahan dibagi berdasarkan bagus tidaknya bidang belahan, maka dpat dibagi menjadi :

  • Sempurna (perfect),bila bidang belah sangat rata.
  • Baik (good), bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sepurna.
  • Jelas (distinct), diman abiding belahan jelas, tetapi tidak begitu rata.
  • Tidak jelas (indistinct), diman kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan akibat adanya tekanan.
  • Tidak semmpurna (imperfect), dimana bidang belahan sangat tidak rata.
  1. Kekerasan

Kekerasan adalah ukuran daya tahan suatu permukaan terhadap goresan. Skala kekerasan Mohs :

MINERAL

KEKERASAN

Talc

1

Gypsum

2

Kalsit

3

Fluorit

4

Apatit

5

K-feldspar

6

Kuarsa

7

Topas

8

Korundum

9

Intan

10